Rabu, 09 Jan 2019.
Bacaan I Yoh 4:11-18.
Injil Markus 6:45-52.
*”Di dalam KASIH tidak ada ketakutan….”* (1Yoh 4:18).
KASIH ALLAH itu kekuatan yang membebaskan. Olehnya, jemaat dilegahkan dari aura ketakutan. Jemaat yang ‘takut’, seturut Yohanes, adalah jemaat dikuasai oleh hukuman. Bukan oleh KASIH. Karena KASIH dan hukuman selamanya tak dapat bersanding.
KASIH ALLAH itu sekian deras mengalir dan memenuhi hati jemaat. Yohanes amat maklum bahwa, baik jemaat asal Yahudi maupun jemaat asal Yunani, yang bertemu dan berdiam di Efesus itu memang harus dipertautkan oleh KASIH. Bukannya dikuasai oleh aura ketakutan. Yang melahirkan ketegangan dalam relasi.
LAWAN dari ketakutan adalah KASIH, yang terukir dalam kebesaran JIWA. ‘Gereja, jelas tidak akan menjadi saksi Injil yang meyakinkan jika tidak dirasuki oleh keberanian yang besar’. Oleh isi jiwa yang mengagumkan.
KITA mesti dibebaskan dari ‘ketakutan’ untuk menggapai kebesaran jiwa dalam KASIH. Kebesaran jiwa itu terpotret dalam: menerima sesama apa adanya, mengampuni, memahami sesama, menerima kehadiran sesama. Bahkan kebesaran jiwa itu nampak dalam pengakuan bahwa ‘saya gagal, saya bersalah dan berani memohon maaf dan pengampunan’. Dan dengan demikian ada kesediaan untuk diinjili secara baru. Untuk kembali (lagi) menjadi manusia baru dalam KASIH KRISTUS…
Salam Yesus Ekaristi Kudus.
Tuhan memberkati.